Sabtu, 10 Oktober 2015

Nasi Kuning Sambeo - Ternate

Nasi Kuning Sambeo Special Ayam Tim selalu menjadi sajian wajib bagi para penikmat kuliner berbagai kalangan (etnis tionghoa dan masyarakat asli Ternate sejak 1970). Istilahnya kalau bukan orang Ternate Asli pasti tidak pernah tau yang namanya Sambeo.

Siapa Sambeo?

Sambeo adalah nama panggilan almarhum 'Kakek/Kong' kami yang bernama asli The Siong Beo. Beliau merupakan warga negara asli dari negeri China, Tiongkok yang datang merantau ke Indonesia dan memilih Ternate, Maluku Utara sebagai destinasinya. Singkat cerita beliau bersama istrinya ('Nenek/Ama kami) mencoba berbagai macam usaha hingga menemukan usaha yang benar-benar tetap dan ditekuni. Dan lahirlah Nasi Kuning Sambeo.

Di tahun 90an Kong Sambeo dan Ama sudah berkali-kali berkeliling Asia berkat dari usaha Nasi Kuning yang digelutinya.

Kong dan ama memiliki 3 orang anak (dua putra dan satu putri). Kami (cucu) 5 bersaudara adalah anak-anak dari anak yang paling tua. Saya anak ke empat dan satu-satunya anak laki-laki. Ayah kami memilih untuk menetap di Kota Bogor dan meneruskan pekerjaannya.

Saya sangat bangga dengan sosok 'Kakek/Kong, sebab hingga saat ini meskipun Kong Sambeo telah tiada, setiap orang yang saya temui, mereka selalu membicarakan kebaikan beliau. Mereka semua menirukan gaya bicara khas Kong Sambeo, "gunung gamalama atau maitara?" Yang artinya nasi kuning diambil sendiri dengan banyaknya seperti gunung Gamalama (porsi super banyak) atau maitara (porsi sedang). Bahkan karena kebaikan beliau, orang-orang tidak mampu/miskin yang datang meminta makanan, beliau melayaninya dengan sepenuh hati tanpa meminta bayaran. Bahkan tidak sedikit di jaman itu orang-orang biasa yang belum memiliki jabatan, hingga sudah memiliki kedudukan dll masih mengingat kebaikan beliau. Inilah yang patut dicontoh.

Di tahun 2002, dibulan april. Kong Sambeo Wafat dan diantar oleh ratusan masyarakat Kota Ternate hingga pemakaman. ( sayangnya kami tidak memiliki dokumentasi pada saat itu karena keterbatasan pasca kerusuhan)

 Orangnya ramah, suka bercanda. Dan paling terkenal dengan sepeda ontel yang dibawanya ke pasar.
Kami 5 bersaudara yang sejak itu masih kecil-kecil ikut membantu.

Di ternate pada jaman itu yang terkenal Nasi Kuning Sambeo, Nasi Kuning Kamis, Lontong Om Daud dan Nasi Midjo. Mereka inilah pelopor kuliner khas Kota Ternate. Hingga saat ini masih eksis dan usahanya diteruskan oleh anak cucu.

Kerusuhan di tahun 1999 yang menyebabkan awal kehancuran perekonomian kami bahkan 90% masyarakat etnis tionghoa dan pribumi di Kota Ternate. Sehingga kami harus hijrah ke Kota Manado.
Nasi Kuning Sambeo terkenal dengan ciri khas Ayam Tim. Bumbu rahasia keluarga senantiasa dijaga ciri khas nya. Dibalut kesederhanaan, cita rasa Ayam Tim tetap terjaga hingga saat ini.

Nasi Kuning Sambeo Ayam Tim sering diorder untuk dibawa sebagai oleh-oleh dari pelanggan setia yang rata2 para pengusaha ke berbagai daerah dan kota besar.

Dulu belum ada milis media sosial untuk memperkenalkan Nasi Kuning Sambeo. Sehingga cukup kesulitan untuk mencari informasi mengenainya.

Tugas saya, kakak dan keluarga agar bisa mengangkat kembali eksistensi citra bisnis Kuliner keluarga agar tidak tenggelam dimakan waktu.

Belajar dari almarhum kong, jika semasa hidup kita memiliki sikap yang baik, ramah dalam pergaulan, jujur maka ketika kita meninggal dunia nama kita akan senantiasa dikenang orang dengan begitu harum.

Gajah Mati Meninggalkan Gading. Manusia mati meninggalkan amal dan nama. Tergantung bagaimana pilihan kita.

*tulisan ini saya dedikasikan untuk keluarga besar, anak cucu dari The Siong Beo dan Fonny Laos.

Hawkson Kurniawan.

Kamis, 23 Juli 2015

Prolog

Tulisan ini kami dedikasikan kepada mendiang almarhum 'kong' The Siong Beo (yang lebih dikenal di Ternate Maluku Utara dengan sebutan SAMBEO) dan istri 'ama' 'Fonny Laos. Agar kelak sejarah serta nama baik beliau yang sangat dikenal/familiar bagi kalangan orang pribumi Maluku Utara serta etnis tionghoa dan pendatang dalam bidang kuliner khususnya spesialis Nasi Kuning Gunung Gamalama Ternate.

Dari Anak, Cucu, Cicit...